“Jembangan”
(Legenda dari DesaWanayasa)
Di Kabupaten Banjarnegara terdapat sebuah gunung non aktif yang termasuk dalam gugusan pegunungan Dataran Tinggi Dieng, tepatnya di wilayah Kecamatan Wanayasa dan sebagian wilayah utara berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan. Gunung tersebut adalah Gunung "Rogo Jembangan"
Kisah ini bermula dari masa Kerajaan Mataram.
Tersebutlah nama Ki Agung, seorang pertapa sakti yang telah berkelana ke berbagai tempat untuk bertapa, hingga sampailah di suatu gunung di tempat yang terasing. Ditempat inilah Ki Agung menghabiskan waktu untuk bertapa. Anehnya, dari tempat Ki Agung bertapa terdapat kubangan air ajaib. Kubangan air itu tidak pernah kering dan memiliki keunikan tersendiri karena tidak semua orang dapat kesempatan bisa melihat kubangan air tersebut. Konon cerita jika seseorang dapat melihat kubangan air dari tempat pertapaan Ki Agung, akan terkabul keinginannya.Setelah lama berada di Gunung itu, Ki Agung mendapat kepercayaan dari Kerajaan Mataram untuk menjaga gunung yang selama ini ditempatinya. Sejak saat itu Ki Agung mengabdikan diri untuk menjaga gunung itu dan memberinya nama "Gunung Margo Mulyo Joyo" yang berarti jalan yang benar. Ki Agung kemudian membangun jalan setapak ke puncak gunung yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar jika mendaki. Dengan kesaktiannya pula, Ki Agung dapat memunculkan air dari tanah sehingga terciptalah air terjun "Tirta Kencana Jaya" yang suatu saat nanti berguna sebagai salah satu sumber kehidupan masyarakat di wilayah Gunung Margo Mulyo Joyo.sampai saat ini keberadaannya tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Beberapa warga sekitar mengaku pernah melihat Ki Agung di gunung tersebut dalam wujud seorang kakek berjanggut panjang.
Pada saat sedang bersemedi dan ngasuh budi di gunung inilah, ketiga Wali telah memilih tempat nyaman untuk musyawarah dan berdiskusi, tempat tersebut kemudian diberi nama "Patilasan". Saat ini situs Patilasan masih dapat dilihat keberadaannya yaitu berada disalah satu kebun milik warga sekitar kaki Gunung Margo Mulyo Joyo. Di Patilasan tersebut, konon sang wali memberi nama desa di sebelah Gunung Margo Mulyo Joyo dengan nama "Wanaraja", yang berarti "hutan para raja". Yang dimaksud Raja adalah Ki Agung sebaga Raja Gunung Margo Mulyo Joyo, si pemilik "jembangan", kubangan air ajaib.Demikianlah, sampai saat ini keberadaan situs Ki Agung masih dapat dilihat dan terjaga secara alami. Nama Margo Mulyo Joyo sendiri masih asing di telinga masyarakat yang tinggal di Banjarnegara. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang Banjarnegara mengenal gunung tersebut sebagai "Gunung Rogojembangan". "Rogo" yang berarti Tubuh dan "Jembangan" yang berarti Kubangan
cerita ini dikutip dari:pustaka digital(padi)
1 komentar:
terimakasih sudah memuat tulisan saya, semoga bermanfaat
Posting Komentar